WE PROUD TO BE SCOUT

Translate RADINUS Blogs

Jumat, 15 Januari 2010

Ajakan Presiden RI Dalam Rangka Revitalisasi Gerakan Pramuka



Ikhlas Bakti Bina Bangsa, Berbudi Bawa Laksana

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA





Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang
penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka
Diperoleh: “http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gerakan_Pramuka_Indonesia”

Ikhlas Bakti Bina Bangsa, Berbudi Bawa Laksana

UU PRAMUKA DIHARAP BISA CEPAT SELESAI



JAKARTA--MI: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan rancangan undang-undang (RUU) tentang Gerakan Pramuka dapat segera selesai dan diterbitkan untuk mendorong organisasi itu membina generasi muda dengan lebih baik.

"Ke depan RUU Pramuka akan kita usahakan terbit pada periode ini. Harus pas UU itu, orientasi pada tujuan, realistik, tidak mengada-ada dan dinilai sebagai keperluan bagian penting dari pembangunan," kata Presiden saat melantik pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di halaman Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (20/11).
Presiden mengharapkan dengan terbitnya UU tersebut maka itu akan mendukung upaya revitalisasi Gerakan Pramuka yang sudah dimulai sejak 2006. Sementara tentang anggaran, Kepala Negara mengatakan bahwa seiring dengan peningkatan kemampuan anggaran pemerintah maka anggaran bagi kegiatan Pramuka juga bisa meningkat.
"Kita tingkatkan dari waktu ke waktu ke depan APBN semakin besar, perekonomian tumbuh maka anggaran akan semakin tersedia, bila itu belum cukup akan kita pikirkan pembiayaan yang halal," kata Kepala Negara.
Dalam kesempatan itu Presiden Yudhoyono juga mendorong agar Pramuka terus inovatif dan mengikuti perkembangan kondisi saat ini. "Metodologi, metode pembinaan dan pelatihan terus dikembangkan. Sekarang sudah banyak perubahan , sudah banyak pilihan, kita tidak bisa memaksakan harus masuk gerakan pramuka, maka harus ada daya tarik baru, daya saing baru sehingga anak-anak SMP dan SMA masih senang lakukan kegiatan pramuka," tegasnya. (Ant/OL-06)
sumber : http://www.pramuka.or.id/berita.php?mod=beritaSelengkapnya&kd_berita=256&flag=berita

Ikhlas Bakti Bina Bangsa, Berbudi Bawa Laksana

Jumat, 08 Januari 2010

SEKILAS RACANA DIAN NUSWANTORO

Salam Pramuka...

Racana Dian Nuswantoro (Radinus) adalah salah satu bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Dian Nuswantoro - Semarang .sejarah Radinus diawali dari beberapa Mahasiswa Dian Nuswantoro, yang mempunyai keinginan yang sama yaitu membentuk suatu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka, mereka melakukan usaha-usaha agar keinginannya tercapai.diawali dengan terbentuknya Gugus Depan Persiapan (1996-1998),yang akhirnya disahkan pada tanggal 28 Maret 1998 sebagai UKM Pramuka Dian Nuswantoro / Racana Dian Nuswantoro yang mempunyai nomor Gugus Depan 08.99 (putra) dan 08.100 (putri).
Dalam setiap masa kepengurusannya, Radinus mempunyai beberapa program kerja yang selalu diprioritaskan seperti;

  1. BIOS, TKCD, PANDEGA : Sebuah acara pelatihan/pendidikan anggota baru dan lama yang bertujuan untuk membentuk kader penerus Radinus (secara khusus).
  2. Kegiatan PRAJATA (Pramuka Jelajah Wisata Kota) : Sebuah ajang kompetisi untuk anggota pramuka  setingkat SMU yang diikuti oleh SMU/SMK Se Kota Semarang.
  3. JOTI PERKANET : Jambore Online Pramuka se Indonesia.
  4. Pengembangan Unit-unit Khusus : seperti SAR, Keputrian, Outbound,Musik
dan masih banyak lagi kegiatan Radinus yang variatif dan tidak monoton, sesuai dengan keinginan dan keputusan bersama antar anggota Radinus.
Sebagai salah satu UKM Universitas Dian Nuswantoro, Radinus juga mempunyai beberapa prestasi yang sudah tertulis dan belum, beberapa diantaranya adalah;

  1. Membantu LPW Bulu untuk mendapatkan Gugus Depan nya. Serta melatih anggota LPW Bulu sampai LPW Bulu mendapatkan Gugus Depannya sendiri.
  2. Juara I Lomba Karikatur di TKPP (Temu Karya Pramuka Pandega) VI tahun 2001.
masih banyak lagi prestasi Radinus yang belum tertulis.
Untuk mendukung setiap kegiatan Radinus, kami memiliki Sanggar Bakti di Gedung PKM Univ. Dian Nuswantoro.

Ikhlas Bakti Bina Bangsa, Berbudi Bawa Laksana